MI AL FALAH KEDANYANG
  • BERANDA
  • PROFIL
  • INFORMASI
  • PRESTASI
  • E-LEARNING
Picture
BAHAN AJAR | SOAL | BLOG | DOWNLOAD
​
| KLS 1 | KLS 2 | KLS 3 | KLS 4 | KLS 5 | KLS 6 |
LOGIN

KH. Bisri Syansuri

5/21/2024

0 Comments

 
Picture

​A.  Riwayat Hidup K.H. Bisri Syansuri
Kyai Bisri dilahirkan di Desa Tayu, Pati, Jawa Tengah, tanggal 18 September 1886. Ayahnya bernama Syansuri dan ibunya bernama Mariah
 
B. Kedudukan K.H. Bisri Syansuri Dikalangan Ulama Pesantren
K.H Bisri Syansuri dikenal sebagai ulama yang sangat ahli dalam Ilmu Fiqih. Sehingga beliau menjadi rujukan para ulama lainnya dalam disiplin ilmu ini. Terlebih setelah beliau mendapatkan ijazah mengajar dari guru beliau K.H Hasyim Asy’ari.
 
C.  Lembaga Pendidikan Yang Didirikan K.H. Bisri Syansuri
Pada tahun 1917 K.H Bisri Syansuri mendirikan pondok pesantren di Denanyar Jombang. Pendirian pondok pesantren atas restu mertua beliau dan gurunya K.H Hasyim Asy’ari.
Pada awalnya pesantren ini hanya khusus untuk santri putra, namun pada tahun 1919 beliau membuka pesantren untuk santri putri.
 
D. Peranan K.H. Bisri Syansuri Dalam Mendirikan Nahdlatul Ulama
K.H Bisri Syansuri adalah salah satu ulama yang terlibat langsung dalam pendirian Nahdlatul Ulama. Sebab beliau langsung hadir dalam musyawarah para ulama dalam pendirian NU di Surabaya tanggal 31 Januari 1926.
 
E. Perjuangan K.H. Bisri Syansuri Dalam Pergerakan Nasional 
Di masa penjajahan Jepang, Kyai Bisri ini terlibat dalam pertahanan negara, yakni menjadi Kepala Staf Markas Oelama Djawa Timur (MODT), yang berkedudukan di Waru, Semangat juang Kyai Bisri semakin bergelora ketika gurunya K.H Hasyim Asy’ari mengeluarkan resolosi Jihad antara tahun 1947 -1949, beliau beliau ditunjuk sebagai ketua Markas Pertahanan Hizbullah Sabilillah di Jawa Timur. Pada masa kemerdekaan ia pun terlibat dalam lembaga pemerintahan, antara lain dalam Komite Nasional Indonesia Pusat (KNIP), mewakili unsur Masyumi (tempat Nahdlatul Ulama tergabung secara politis). Ia juga menjadi anggota Dewan Konstituante tahun 1956, hingga ke masa pemilihan umum tahun 1971. Setelah wafatnya K.H Abdul Wahab Chasbullah, tahun 1972 ia diangkat sebagai Rais Aam Syuriah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama. Ketika NU bergabung ke Partai Persatuan Pembangunan, ia pernah menjadi Ketua Majelis Syura partai ini. Ia terpilih menjadi anggota DPR sampai tahun 1980.

bahan ajar
0 Comments



Leave a Reply.

    E-Learning 
    ​MI Al Falah

    Media Pembelajaran Digital MI Al Falah.

    Categories

    All
    Bahan Ajar
    Bank Soal
    Daftar Isi
    Daftar Soal
    E-Book
    Guru
    Login

    Archives

    June 2024
    May 2024

    RSS Feed

    kembali ke beranda
Site powered by Weebly. Managed by Rumahweb Indonesia
  • BERANDA
  • PROFIL
  • INFORMASI
  • PRESTASI
  • E-LEARNING